Sabtu, 16 Maret 2019

D a r k

Di dalam gelap, aku berusaha melihat sekitar. Memaksakan mata dan otak untuk bekerja keras. Semua terlihat tampak sama walaupun aku tak bisa menggambarkan dengan jelas di ingatan. Karna hanya warna hitam yang aku dapatkan.

Di dalam gelap, aku berusaha mencari celah. Yang ku harap memunculkan warna sehingga aku tahu dimana bisa keluar. Dan mengantarkanku kembali ke jalan pulang. Yang semestinya aku lewati sebelum terjatuh ke dalam lubang.

Di dalam gelap, aku berusaha menggapai apapun yang dapat kucapai. Entah hal yang akan menolongku atau bahkan malah melukaiku. Tetapi aku menyadari satu hal, bahwa aku tidak benar-benar sendirian di dalam gelap ini. Dan aku percaya apapun yang aku hadapi, baik atau buruk, akan tetap membawaku ke jalan pulang.

Gelap ini menyadarkanku bahwa begitu berharga setitik cahaya yang datang. Sekecil apapun cahaya itu. Dengannya, aku bisa melihat arah yang dapat kucoba untuk lalui. Juga aku bisa melihat dengan samar apa yang ada di sekelilingku.

Gelap ini menyadarkanku,
Bahwa suatu saat, 
Setitik cahaya ini akan mengantarkanku ke jalan menuju cahaya yang sangat besar,
Hingga aku dapat meninggalkan gelap,
Dan kembali pulang.


Percayalah bahwa semua yang terjadi dalam hidup ini akan menemukan "keindahan" pada waktu yang tepat. 

Tuhan tidak pernah tidur, dan kita tidak boleh berhenti untuk berusaha.

Keep fight and love yourself

Jumat, 15 Februari 2019

Time is up

Waktu terus berjalan, bahkan ketika aku mengharapkan waktu untuk berhenti. Detik demi detik terbuang sia-sia. Kesia-siain ini menjadi semakin menumpuk karena setiap saat semakin bertambah kuantitasnya. Hingga membentuk gunung api yang entah kapan siap untuk meledak. Ledakan yang dahsyat dan dapat menghancurkan apapun di sekelilingnya. Menghancurkan segala hal tanpa pandang mata.

Berharap dapat mengembalikan segala hal yang telah aku sia-siakan. Namun, waktu tetap berjalan walaupun aku memaksa untuk kembali ke masa yang lalu. Waktu tidak pernah menungguku. Berusaha untuk selalu siap menghadapi apapun yang akan terjadi di depan. Membangun benteng yang sedikit demi sedikit aku lakukan walau kaki ini terasa lemas untuk berdiri tegak. Hal yang menjadi sebuah konsekuensi dari sesuatu yang pernah dilalui. Mencoba berbicara kepada diri sendiri "sudahkah siap untuk menghadapi segalanya?".

Tidak. Aku tidak sedang berperang dengan waktu. Tidak juga sedang mencoba memberhentikan waktu. Karena aku tidak akan pernah mampu untuk melakukannya. Aku adalah bagian dari waktu. Aku sedang mencoba berdamai dengan waktu. Perlahan aku coba menikmati apa yang telah waktu berikan untukku. Entah buah yang rasanya manis atau pahit, aku mencoba untuk menghargai apapun yang waktu hasilkan untukku.

Dan waktu akhirnya berhenti. Merupakan hal yang paling membahagiakan melihat senyum di detik terakhir. Berharap senyum itu tetap ada, bahkan ketika aku telah tiada.

The End