Sabtu, 04 April 2020

Not an April Mop

Sangat mudah rasanya untuk mengatakan apa yang ingin kita lakukan. 
Tetapi mengimplementasikan sesuatu adalah hal yang cukup berat. 
(Especially for me)

Malam ini aku termenung di teras rumah, memandang terang bintang di langit. Mencoba menarik diri ke masa lampau. Memikirkan segala hal yang pernah aku harapkan (bisa) terjadi. 

Sesekali aku tersadar bahwa banyak hal yang masih tertinggal. Satu persatu coretan mulai hadir dalam ingatan.

Aku berhenti di satu titik. 
Titik dimana (kurasa) sering menjadi sebuah kegagalan untukku. 
Prioritas yang sering (atau mungkin selalu) aku lupakan. 

Ya, menjadi diri sendiri.
Aku pikir, melihat ke kaca sudah cukup membantu diriku untuk mengenali diri sendiri. 
Sudah hidup selama 22 tahun di dalam tubuh ini dapat membuat aku mengenali diri ini. 
Tapi ternyata tidak. 

Hari demi hari berlalu, aku merasa semakin asing dengan diriku sendiri. Jangan tanya mengapa, karna aku bukanlah pemberi jawaban terbaik dalam masalah ini. 
Yang kutahu adalah, aku terlalu larut dalam memprioritaskan hidup orang lain. Terlalu takut untuk memilih jalan dan berjalan sendiri.
Ya! Ketakutan adalah musuh terbesarku.
Dan aku sangat membenci menjadi seorang pengecut. 
Pengecut yang selalu takut mengecewakan orang lain sehingga mengecewakan diri sendiri. 
Pengecut yang selalu ingin terlihat membahagiakan orang lain sehingga melupakan kebahagiaan sendiri. 
Pengecut yang rela berkorban demi orang lain sehingga mengorbankan diri sendiri.

Tolong...
Cukup aku saja yang menjadi pengecut seperti ini.
Kalian jangan :)