LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH AIR TERHADAP
PERTUMBUHAN KACANG TANAH
A. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan,
membutuhkan nutrisi dan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya untuk melakukan
pertumbuhan. Misalnya saja tumbuhan akan membutuhkan air, unsur hara dan sinar
matahari untuk tetap hidup dan berkembang, walaupun kadar yang dibutuhkan akan
berbeda untuk setiap jenisnya.
Kadar air yang dibutuhkan sebuah tanaman berbeda-beda,
harus sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Jika kadar air yang diberikan
berlebihan atau terlalu banyak akan mengganggu proses pertumbuhan tanaman,
begitu pula jika kadar air yang diberikan kurang juga akan mengganggu
pertumbuhan tanaman tersebut.
Ketersediaan unsur-unsur pendukung hidup ini sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tumbuhan yang
mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan keadaan lingkungan yang mendukung
tentunya akan tumbuh dan berkembang dengan lebih baik dari pada tumbuhan yang
asupan nutrisinya kurang.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi
antara faktor-faktor dalam dan luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat
dalam tubuh organisme, antara lain sifat genetik yang ada di dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Sedangkan faktor luar adalah faktor
lingkungan. Potensi genetik hanya akan berkembang apabila ditunjang oleh
lingkungan yang cocok.
Penyiraman
tumbuhan sehari sekali adalah sangat sering dilakukan. Disini kami akan
melakukan penelitian perkembangan dan pertumbuhan tumbuhan yang disiram sekali
dalam sehari dan tumbuhan yang disiram dua kali dalam sehari. Tumbuhan yang
kami gunakan adalah kacang tanah.
Jakarta,
4 Mei 2013
SISWI SMAN 80 KELAS X6
2.
Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah
pengaruh penyiraman air terhadap pertumbuhan kacang tanah?
b. Kacang tanah tidak
terlalu membutuhkan air yang banyak, tapi apakah
penyiraman
kacang tanah empat hari sekali dapat mempersubur tanaman?
3. Tujuan
Penelitian
Untuk
mengetahui pengaruh kadar air yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah dan
bagaimana reaksi yang ditimbulkan oleh kacang tanah apabila air yang diberikan
terlalu banyak dan terlalu sedikit.
4. Manfaat
Penelitian
Diharapkan,
baik pembaca maupun peneliti mampu memahami tentang proses pertumbuhan yang terjadi
pada tanaman kacang tanah, serta dapat mengetahui dan memahami apa saja faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman.
B. LANDASAN
TEORI
a) FAKTOR
INTERNAL
1. Auksin
Hormon yang dihasilkan pada embrio dalam
biji (koleoptil). Hormon auksin yang pertama kali diisolasi adalah IAA (indole
acetic acid) atau asam indol asetat. Sebagian besar IAA disintesis di ujung
batang, ujung akar, ujung tunas, daun muda, bunga dan buah, seta sel-sel
kambium. Auksin berperan di dalam:
- pengatur pembesaran sel dan memacu perpanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
- merangsang pembelahan sel-sel cambium.
- meningkatkan perkembangan bunga dan buah.
- merangsang perkembangan akar lateral.
- menyebabkan pembengkokan batang.
- pembentukan akar adventif pada tanaman yang dibiakkan dengan setek.
- pembentukan buah partenokarpi.
- menghambat pembentukan tunas samping (lateral).
- mempercapat terjadinya diferensiasi di daerah merstem dan daerah pengguguran (absisi).
2.
Giberelin
Giberelin ditemukan pada semua bagian tanaman, misalnya
pucuk batang, ujung akar, bunga, buah, dan terutama pada biji. Fungsi giberelin
adalah:
- merangsang pembelahan sel.
- merangsang aktivitas enzim amylase dan proteinase yang berperan dalam perkecambahan.
- merangsang pembentukan tunas.
- menghilangkan dormansi biji.
- merangsang pertumbuhan buah secara parthenogenesis.
3. Sitokinin
Sitokinin dapat ditemukan pada jaringan yang membelah.
Sitokinin yang pertama ditemukan adalah kinetin. Struktur kimia sitokinin lebih
sederhana dari pada giberelin dan auksin. Sitokinin yang umum digunakan adalah
kinetin. Selain kinetin, contoh sitokinin adalah zeatin (ditemukan pada jagung)
dan BAP (6-benzilaminorpurin). Fungsi sitokinin adalah:
- merangsang pembelahan sel (sitokinesis).
- merangsang pembentukan tunas pada batang maupun pada kalus.
- menghambat efek dominasi apical oleh auksin.
- mempercapat pertumbuhan memanjang.
4. Gas Etilen
Etilen adalah gas yang dikeluarkan terutama
oleh buah yang sudah tua. Jika buah tua diletakkan di tempat tertentu maka buah
akan cepat masak. Hal ini disebabkan karena buah tersebut mengeluarkan gas
etilen yang mempercepat pemasakan buah. Selain itu etilen juga menyebabkan
pertumbuhan batang menjadi tebal untuk menahan pengaruh angin. Kombinasi etilen
dengan auksin dapat memacu pembungaan pada mangga dan nanas. Kombinasi etilen
dengan giberelin dapat mengatur tumbuhnya bunga jantan dan bunga betina.
5. Asam
Abisat
Tidak semua hormon pada tumbuhan berfungsi memacu
pertumbuhan, karena ada beberapa yang justru menghambat pertumbuhan. Secara
umum fungsi asam abisat adalah:
Ø menghambat pembelahan dan pemanjangan sel.
Ø menunda pertumbuhan atau doemansi, sehingga
membantu tumbuhan bertahan dalam kondisi yang buruk.
Ø merangsang penutupan mulut daun pada musim
kering, sehingga mengurangi aktivitas transpirasi.
Ø membantu peluruhan daun pada musim kering,
sehingga tumbuhan tidak kekurangan air melali transpirasi.
6. Asam
Traumalin
Asam traumalin dianggap sebagai hormon luka,
karena merangsang pembelahan sel-sel di bagian tumbuhan yang luka.
7. Kalin
Hormon
kalin berfungsi merangsang pembentukan organ tumbuhan. Hormon ini dibedakan
atas rizokalin untuk merangsang pembentukan akar, kaulokalin merangsang
pembentukan batang, flokalin merangsang pembentukan daun, dan antokalin/
florigen merangsang pembentukan bunga.
b) FAKTOR
EKSTERNAL
a. Nutrien
Tumbuhan
membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat
makanan terdiri dari unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia. Nutrien yang
diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai
komponen sel yang diperlukan selama pertumbuahan.
Nutrisi
yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro (makronutrien). Contoh
unsur makro adalah karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalium,
kalsium, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro (mikronutrien). Coontoh unsur mikro adalah klor, besi,
boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum.
b. Air
Air
dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh
tumbuahan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Pada tumbuahan yang kekurngan
air akan meningkatkan sintesis asam absisat. Sebagai pelarut air juga
mempengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung
mempengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
Selain
berpengaruh terhadap proses fotosintesis, cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan setiap organ atau terhadap keseluruhan tumbuhan secara langsung.
Keadaan gelap berpengaruh terhadap bentuk
luar tumbuhan dan laju panjangnya. Tumbuhan yang diletakkan ditempat gelap akan
tumbuh lebih cepat dari pada yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya.
Akan tetapi, tumbuahan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus dan daun
tidak berkembang. Tumbuhan seperti itu mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak
ada cahaya, auksin merangsang pemanjangan sel-sel, sehingga tumbuhan tumbuh
lebih panjang. Sebaliknya, dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami
kerusakan sehingga tumbuhan tumbuh lebih pendek.
d. Suhu
Udara
Suhu
berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga juga berpengaruh terhadap fisiologi
tumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi
reproduksi, fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Suhu yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah akan menghambat proses tersebut. Suhu optimum yang paling
baik untuk pertumbuhan adalah 10-30oC. umumnya tumbuhan tidak tumbuh di bawah
suhu 0oC dan di atas 40 oC.
e. Oksigen
Kandungan
oksigen mempengaruhi pertumbuhan organisme. Oksigen mempengaruhi pertumbuhan
bagian tumbuhan di atas tanah maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam
tanah. Tanah yang gembur mempunyai kemampuan besar dalam menyimpan oksigen.
Jika kandungan oksigen banyak maka pertumbuhan akar tumbuhan semakin baik.
f. Kelembapan
Kelembapan
udara dan tanah berpengaruh dalam proses pertumbuhan. Kelembapan udara
mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan penyerpan nutrien.
Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan
nutrient akan semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.
C. METODOLOGI
PENELITIAN
1. Variabel
Penelitian
- Variabel bebas : Jumlah air
- Variabel terikat : Pertumbuhan kacang tanah
- Variabel terkontrol : Suhu, gelas air mineral, jumlah kacang disetiap gelas air mineral, cahaya, kelembaban, banyaknya (ml) air, media tanah.
2. Alat
dan Bahan
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
- Gelas Aqua 2 buah
- Penggaris
- Tali Rafia
- Sendok makan
- Label 2 lembar
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
- 6 buah Kacang tanah
- Air
- Tanah secukupnya
3. Cara
Kerja
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
- Siapkan dua buah gelas aqua
- Masukkan tanah secukupnya pada setiap gelas aqua
- Letakkan sebuah kacang tanah di tengah bagian tanah yang ada di dalam gelas aqua secara menyebar
- Beri nomor gelas aqua dengan menggunakan label
- Pada kacang nomor satu, siram dengan sepuluh sendok makan air. Dan pada kacang nomor dua, siram dengan lima sendok makan air.
- Ulangi pernyataan di atas setiap hari. Tetapi pada kacang nomor satu disiram air setiap dua kali sehari dan kacang nomor dua disiram air setiap sehari sekali.
- Amati pertumbuhan kacang tanah setiap minggu selama 6 minggu
- Catat dan laporkan hasilnya
4. Setting
(Lokasi) dan Waktu Penelitian
Penelitian
ini dimulai pada tanggal 8 Maret sampai
dengan 19 April 2013 dirumah salah satu peneliti.
D. HASIL
dan PEMBAHASAN
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Hasil
Setelah biji kacang hijau direndam selama 2 jam,
mengakibatkan berakhirlah masa dormansi. Maka dimulailah fase perkecambahan
pada biji kacang hijau. Setelah diamati maka diperoleh hasil sebagai barikut :
Minggu
Ke-
|
Jumlah air yang disiram
|
|
10
sendok makan (2x1)
|
5
sendok makan (1x1)
|
|
1
|
-
|
0,5 cm
|
2
|
-
|
2,5 cm
|
3
|
-
|
4,7 cm
|
4
|
Biji membusuk
|
7,3 cm
|
5
|
Biji membusuk
|
8,9 cm
|
6
|
Biji membusuk
|
10,4 cm
|
![*](file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif)
Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kacang tanah tidak
termasuk ke dalam tanaman yang membutuhkan banyak air. Apalagi tempat atau
lokasi penanaman berada di kelembaban yang baik. Kelembaban juga menghasilkan
air maka kacang tanah tidak membutuhkan banyak air apabila kelembaban tempat
atau lokasi penanamannya mendukung untuk pertumbuhan. Semakin banyak air yang
disiram, semakin tidak terkontrol pertumbuhan dan perkecambahan biji. Sehingga
biji menjadi busuk dan tanaman menjadi mati. Pada minggu ke 7 sampai ke 9, kami
melakukan penelitian kembali dengan cara menyiram tanaman kacang tanah sekali
dalam empat hari. Kami ingin mengetahui sejauh mana tanaman kacang dapat
bertahan dengan kelembaban. Dan hasilnya, tanaman kacang tanah menjadi layu
daunnya namun batangnya masih sedikit tegak. Ternyata kelembaban yang cukup dan
bagus belum tentu menjadikan tanaman tumbuh subur. Tanaman juga membutuhkan
keseimbangan kelembaban dan air. Apabila unsur-unsur dan faktor-faktor pendukung tidak seimbang,
maka hasil pertumbuhan tanaman tidak akan baik.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Air memang dapat menyuburkan tanaman. Namun pemberian air
harus sesuai dengan kadar yang diperlukan tanaman, tidak terlalu banyak dan
tidak terlalu sedikit. Begitupula dengan kelembaban, namun apabila kelembaban
dan air yang diberikan tidak setara dan seimbang maka itu semua hanya membuat
pertumbuhan kacang tanah menjadi terganggu. Bukan hanya air dan kelembaban
saja, faktor pendukung lainnya juga harus seimbang agar pertumbuhan semakin
baik.
2. Saran
Kami mengharapkan dilakukannya penelitian lanjutan
mengenai pengaruh air terhadap pertumbuhan kacang tanah untuk informasi yang
lebih tepatnya. Yang lebih penting juga, jangan hanya pengaruh kelembaban dan
air. Masukan lebih banyak faktor pendukung lainnya agak penelitian ini semakin
memperjelas proses pertumbuhan. Misalnya:
·
Pengaruh
kelembaban dan cahaya matahari
·
Perbedaan
proses pertumbuhan tanaman kacang tanah menggunakan media tanah dan kapas
·
Pengaruh
suhu terhadap kesuburan tanaman
·
dsb
LAPORAN HASIL PENELITIAN TANAMAN KACANG TANAH
D
I
S
U
S
U
N
O
L
E
H
:
1.
DWI RAHAYU (@dwrhy)
2. FAKHRIYAH ELITA (@fakhriyahElita)
3. NI’MAH TOZAHRO (@nimahTZ)
4. RANTI ARISSA PUTRI
5. YUNITA AYU (@ayunitaAS)
6. ZULFA AMELIA (@zulfaAmell)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar